LINTAS MALTENG - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Maluku Tengah membuka ruang-ruang literasi coffe break disebuah Caffe Raisa Kota Masohi dengan mengundang berbagai macam OKP/i di Masohi untuk mengikuti diskusi publik dengan sorotan tema : "Peran Pemuda dan Politik" dengan beberapa narasumber yang hadir, mulai dari pengurus PSI PUSAT, Wilayah, dan beberapa tokoh pemuda aktifis Malteng ( 11/11/2024)
Tamu undangan okp/i yang hadir juga merupakan berbagai organisasi seperti PMII, LMND, IMM, GMKI, Paguyuban, maupun Komunitas, ruang literasi diskusi publik ini coba membawa pemikiran melenial ke politik dan mampu untuk membedakan yang praktis, sudah seharusnya pemuda-pemuda Maluku Tengah memilih dan dapat menentukan sikap politik, pembahasan yang menarik juga datang dari salah satu Narasumber Fahrya Satri membeberkan angka SDM kita di Maluku tidak memadai karena itu orang-orang Maluku di pusat telah dikenal sebagai tukang pukul maupun depkolektor, itulah sebabnya orang Maluku berteriak harus Maluku juga dapat bagian-bagian Mentri, minset berfikir seperti ini sudah dirubah, maka orang Maluku sudah harus menempati tempat-tempat strategis di tingkat Daerah Pusat, ketika SDM Kita Memadai.
Beberapa permintaan dari ketua-ketua kalangan OKP/i kegiatan literasi yang dilakukan oleh DPD PSI Maluku Tengah agar tidak dilakukan sekali saja, harusnya partai membuat timescedul untuk literasi selanjutnya, karena partai juga membutuhkan ide dan gagasan dari luar, DPD PSI Malteng sudah melahirkan satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, harus mampu menerima setiap aspirasi banyak orang untuk diperjuangkan bersama dari mana aspirasi itu, melalui kegiatan seperti ini, kami akan berusahapaya melakukan ini secara berjenjang jelas Sekretaris DPD PSI Malteng Bpk Fit
Tamu undangan yang datang semuanya telah memberikan apresiasi penuh karena selama ini tidak ada satu partaipun yang melakukan kegiatan diskusi literasi di Malteng khususnya di Kota Masohi, semoga kegiatan ini juga dapat meresponsif segala baik kemauan teman-teman, masih banyak masalah, persoalan, yang terjadi agar DPD PSI juga bisa membuka mata dan melihat ini sebagai bahan evaluasi ke Pemerintahan atau DPRD, tutup Fit
